Pregnancy Journey : The Doctors

Lanjutan dari Pregnancy Journey : New Hope.

picture by pinterest
Setelah klinik dokter F tutup, saya kontrol kandungan dengan dokter B. Waktu itu menjelang bulan Ramadhan. Dokter bilang, saya harus kontrol lagi setelah minggu kedua bulan Ramadhan. Alhamdulillah, selama Ramadhan saya dapat beribadah seperti biasa bahkan saya merasa Ramadhan kali ini saya lebih produktif dan bersemangat. Saya rajin minum sari kurma dua kali sehari, setiap sahur dan buka puasa. Saat kontrol selanjutnya, dokter bilang jika kandungan saya dalam kondisi baik.

Selain ke dokter B, saya juga sempat cek kandungan dan melakukan vaksinasi dengan bidan. Waktu itu yang menangani saya bidan C dan bidan S. Vaksinasi yang saya lakukan adalah vaksin TT (Tetanus Toxoid) untuk mencegah resiko penyakit tetanus pada ibu hamil. Vaksin ini wajib jika kita kontrol di puskesmas atau bidan tapi tidak terlalu diwajibkan oleh dokter. Saya melakukan vaksin TT di usia kehamilan empat dan lima bulan.

picture by pinterest
Dokter B adalah dokter yang ramah, baik dan pasiennya banyak. Pernah saat kontrol kandungan dengan dokter B, saya baru dapat giliran setelah jam 11 malam. Waktu itu saya ditemani suami naik motor, pulang dari RS eh ban motor suami kempes. Jadilah kami cari tukang tambal ban dulu dan sampai di rumah jam setengah satu pagi! Saat bulan Ramadhan, saya dan suami sengaja datang jam 5 sore padahal dokter B baru praktik jam 7 malam. Jadi sambil menunggu dokter, kami buka puasa di tempat makan sekitar RS. Tapi sayang karena pasiennya banyak, dokter B terkesan buru-buru dalam melayani pasien. Penjelasan hasil USG pun kurang rinci sehingga kami harus bawel bertanya ini dan itu.

picture by pinterest / etsy.com
Saat usia kandungan saya 7 bulan, saya melakukan konsultasi ke dokter H. Sebenarnya pasien dokter H juga banyak tapi beliau praktik pagi jadi saya tidak takut kemalaman. Selain itu, pergi kontrol kandungan di pagi hari rasanya lebih semangat, saking semangatnya kami hampir selalu jadi urutan pertama. Dokter H ini baik sekali dan suaranya menenangkan, beliau selalu menjelaskan secara rinci setiap USG mulai dari posisi kepala, tangan, kaki, jantung, lambung hingga kaki bayi. Bahasa beliau dalam memberi saran sangat nyaman buat saya. Misalnya saat berat badan saya naik drastis, alih-alih bilang saya kegemukan, beliau hanya menyarankan saya mengurangi makan karbohidrat dan makanan manis. Beliau juga pernah menyarankan saya lebih rajin pakai minyak zaitun untuk melembabkan kulit perut. Beliau juga menyemangati saya agar melahirkan secara normal, rajin mengingatkan untuk olahraga atau yoga. Beliau pernah cerita salah satu pasiennya bisa melahirkan normal dengan tenang dan tanpa jahitan karena rajin yoga. Saat saya mengungkapkan keluhan, dengan teduh beliau berkata, "enggak apa-apa, itulah jihadnya perempuan". Masha Allah :) Saya semakin yakin ingin didampingi beliau saat persalinan.

picture by pinterest / color me cookie
Dokter lainnya yakni dokter JW juga baik dan perhatian. Beliau ini dokter laki-laki. Kami sempat konsultasi dengan beliau saat cek USG 4D atas rekomendasi dokter H. Selain penjelasannya yang detail sekali, dokter ini berkali-kali meyakinkan saya untuk melahirkan secara normal. Beliau yang lebih dulu bertanya apakah saya ada keluhan kaki bengkak, kram dan sebagainya. Beliau juga sempat menyarankan saya pakai stagen daripada korset, karena lebih efektif mengembalikan bentuk perut setelah melahirkan.

Pengalaman saya dengan para dokter ini sangat berkesan karena itu saya ceritakan disini. Bagi saya, semua dokter itu bagus, tapi kalau cocok atau tidak itu subyektif bagi setiap orang ya. Jika saya merasa nyaman dengan dokter ini belum tentu akan sama dengan pasien yang lain.

Terima kasih para dokter dan bidan. Semoga kalian senantiasa dimudahkan menolong orang lain dan mendapat berkah dari ilmu dan amal kalian. Amin.

Komentar

Postingan Populer