Pregnancy Journey : I am Pregnant

Alhamdulillah sudah lama tidak cerita di blog, akhirnya mood itu datang lagi :)

Kali ini saya mau cerita tentang hal-hal yang saya nikmati selama kehamilan. Cerita ini akan saya bagi dalam rangkaian kisah berjudul Pregnancy Journey. Ini bagian pertamanya, selamat membaca :)

picture by pinterest / lomejordelaweb.es

Setelah gempita pesta pernikahan terlewati, biasanya pasangan pengantin akan dihadapkan dengan pertanyaan "udah isi belum?" dan semacamnya. Bagi sebagian besar pasangan tentu kehamilan itu sangat dinanti-nantikan ya, apalagi jika orang tua atau mertua sudah mendambakan cucu. Awal-awal saya menikah pun begitu. Meskipun tidak merasa beban dengan pertanyaan dari orang-orang, tapi tanpa sadar saya jadi rajin cek aplikasi datang bulan yang memang sudah saya download dari sebelum menikah. Setiap telat datang bulan, saya langsung cek test pack. Tapi karena hasilnya selalu negatif, akhirnya saya sempat 'menyerah'.

"Mungkin belum waktunya," pikir saya. Akhirnya saya melupakan test pack dan lebih santai menghadapi datang bulan.

Agustus 2017, suami menyarankan saya untuk pijat rahim. Kebetulan ada teman suami yang berhasil hamil setelah rahimnya dipijat. Saya pun mencoba dan hasilnya? rahim saya baik-baik saja, tidak ada masalah apa-apa, mungkin hanya belum waktunya, kata terapisnya. Saya juga rutin minum vitamin E dan suplemen asam folat sesuai anjuran teman suami itu.

Sebulan setelah pijat, saya telat datang bulan tapi saya tidak mau kegirangan dulu. Santai saja, mungkin hanya kecapekan jadi telat datangnya seperti yang sudah-sudah. Setelah lewat dua minggu, saat saya lagi bercermin, saya merasa ada perubahan di badan saya. Saya ingat beberapa tanda-tanda kehamilan yang pernah saya baca. Curiga, saya pun memberanikan diri untuk cek test pack dan hasilnya positif! 

September 2017, saya cek ke dokter kandungan dan hasilnya memang benar positif :)
Alhamdulillah, I am pregnant! Waktu itu usia kandungan saya sudah 8 minggu.

Bersambung ke artikel selanjutnya.